Ketua Departemen Komunikasi Massa Universitas Providence menyatakan membuka kursus tersebut pada awal semester tahun ini. Demikian seperti dikutip United Daily, Jumat (16/1/2009).Supaya lulus dari kelas pornografi tersebut, setiap mahasiswa harus memberikan presentasi selama 15 menit dengan analisa dari reaksi psikologis para penonton dari sebuah video porno.Namun, para mahasiswa yang mengambil kursus itu banyak yang masih menyembunyikan diri karena perasaan malu. Terbukti, seorang mahasiswa yang mengambil kursus tersebut mengatakan, "Jika saya mendapatkan nilai bagus dalam kursus ini, saya tidak tahu bagaimana menjelaskan semuanya kepada orangtua saya."Ketika mendaftar ke dalam kursus tersebut, si mahasiswa harus menandatangani lembar persetujuan yakni jika gambar porno terlalu berlebihan, mereka bisa memilih untuk keluar dari kursus tersebut.Guru kursus tersebut, Nona Chen Mingmei mengatakan para mahasiswanya belum ada yang meninggalkan kelas meski ada beberapa mahasiswa yang menutup matanya ketika ada adegan yang 'sangat panas'.Sekira 50 mahasiswa mendaftarkan diri dalam kursus ini. Dan sebagian besar dari mereka mengaku pernah menonton film porno sebelumnya.Rasa penasaran dan ingin tahu menjadi alasan utama para mahasiswa mengambil kursus ini dan sebagian besar dari mereka tidak mengatakan ikut kursus itu kepada orangtua.
sumber : http://goo.gl/xD4b6 Bukan terselubung menerima segala kritik dan saran dari anda. Silahkan tulis kritik dan saran di kolom komentar atau bisa juga kirim ke email kami di wawan.sunaryo@gmail.com. Bukan terselubung
Autocontent bukan terselubung support to Si Copas
Tidak ada komentar
Posting Komentar