Sayur mayur yang dibawa para orang tua, bukanlah untuk dimasak atau dijadikan bahan praktek bagi para siswa ,tetapi sayur mayur ini digunakan sebagai pengganti biaya sekolah.
Meski siswa hanya membayar dengan sayur, tetapi kualitasnya tidak diragukan. Selain metode pendidikan yang berbeda, seluruh siswanya pun memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris, Arab serta Indonesia sebagai percakapan sehari hariSekolah dengan konsep sekolah alam ini, lebih memudahkan para orang tua yang anaknya sekolah disini, karena mereka hanya cukup membayar sayur setiap minggunya. Sekolah ini tidak membebani para orang tua siswa untuk membayar dengan biaya mahal seperti sejumlah lembaga pendidikan pada umumnya.
Selain itu sayuran yang digunakan sebagai ganti upah sekolah, juga akan dimasak untuk dikonsumsi para siswa, karena siswa diasramakan sehingga tidak perlu pulang. Uniknya lagi, menurut Kepala Sekolah Mohamad Farid, jumlah siswa yang mendaftar tidak dibatasi dan waktunya tidak terbatas kapanpun masuk silahkan. Sekolah juga tidak mensyaratkan nilai NEM dan DANUM yang digunakan sebagai dasar penerimaan.
“Jadi siapapun boleh sekolah disini. Saat ini ada 20 orang siswa baru yang mendaftar,” kata Farid. Sementara untuk asal siswa tidak hanya berasal dari kota Banyuwangi saja, tapi juga ada yang berasal dari luar pulau seperti Bali dan NTB. Bahkan yang dari berasal dari Malaysia ada 2 murid.
“Untuk jumah keseluruhan siswa tahun lalu ada sekitar 75 siswa yang berhasil lulus dan saat ini sudah melanjutkan untuk menempuh kuliah di perguruan tinggi negeri,” kata Farid bangga.
sumber : http://ghosty1st.blogspot.com/2008_08_01_archive.html Bukan terselubung menerima segala kritik dan saran dari anda. Silahkan tulis kritik dan saran di kolom komentar atau bisa juga kirim ke email kami di wawan.sunaryo@gmail.com. Bukan terselubungAutocontent bukan terselubung support to Si Copas
Tidak ada komentar
Posting Komentar