Pengamat penerbangan, Alvin Lie, menilai calon presiden yang punya pesawat pribadi akan sangat diuntungkan bila mobilitasnya terbilang sangat tinggi. Bahkan akan mampu menghemat uang negara jika saat menjadi presiden nanti menggunakan pesawat pribadinya untuk bertugas.
Namun bila dibandingkan dengan para capres yang tidak mempunyai pesawat pribadi tentu akan mengeluarkan biaya yang lebih saat melakukan tur kanpanye mereka. Ia mencontohkan, tarif sewa pesawat termurah yang dipatok berdasarkan jenis pesawat mulai US$ 7.000 atau sekitar Rp 81 juta per jam. “Ini berlaku untuk pesawat berukuran kecil berkapasitas enam orang dan mempunyai dua baling-baling hingga pesawat besar dan jet dengan kapasitas puluhan orang,” tuturnya
Sedangkan pesawat Boeing 737-900 yang disewa Joko Widodo, calon presiden dari PDI Perjuangan, dalam safari politiknya tergolong pesawat besar dan berharga sewa mahal. Duit avtur yang harus disiapkan penyewa minimal Rp 500 juta. Rinciannya adalah harga avtur Rp 20 ribu per liter avtur dikalikan dengan kapasitas tanki pesawat sebanyak 2.500 liter.
Bila pesawat yang digunakan untuk perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang itu memakan waktu hingga sekitar 3 jam 15 menit, maka setidaknya tim Jokowi harus merogoh kantong sampai Rp 263,5 juta untuk membayar sewa pesawat. Selain itu, harus ada alokasi dana khusus untuk membayar pilot, teknisi, sewa hanggar, dan biaya parkir landasan.
Sehingga sangat pas apabila menjadi presiden nanti menggunakan dana dan pesawat pribadinya akan lebih menghemat uang negara bila dibanding menggunakan pesawat kepresidenan. Presiden merogoh uang dari kantongnya sendiri tanpa membebani negara.
Tidak ada komentar
Posting Komentar