Pengguna Blackberry di Indonesia memang sudah banyak dan bahkan menjamur, belum lagi pengguna blackberry di kawasan Asia tentu juga sudah merajalela walaupun juga tergeser oleh saingannya Android. Tapi hal ini malah menjadi lahan untuk para programmer dan pengembang aplikasi untuk mengekspresikan ide dan kemampuannya melalui aplikasi blackberry. Sungguh mengejutkan karena di antara aplikasi-aplikasi yang sudah mendukung platform sosial BBM 6, sebagian dari Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi buatan Indonesia (lokal) tidak kalah dengan aplikasi buatan negara lain.
Bahkan, dalam rilisnya, Kamis (28/7/2011), Research In Motion (RIM) menyatakan bahwa dari lima aplikasi buatan pengembang di Asia yang sudah mengintegrasikan fitur "BBM connected", semuanya buatan Indonesia. Aplikasi itu adalah Koprol, Bouncity, Menoo, Gamemachi, dan MiMoMachi.
Koprol adalah jejaring sosial berbasis lokasi. Dengan adanya BBM connected, antarpengguna Blackberry kini bisa melakukan chatting langsung di Koprol.
"Sangat mudah bagi tim pengembang kami untuk mengintegrasikan Koprol dengan BBM 6 karena API (aplication programming interface) BBM 6 yang lengkap dan fleksibel," kata Satya Witoelar, founder Koprol yang kini menjabat Product Manager di Yahoo! sejak Koprol diakuisisi raksasa internet tersebut tahun lalu.
Bouncity Game berbasis lokasi Bouncity menggunakan fitur BBM 6 untuk memudahkan pengguna berbagi pengalaman. Misalnya saat pengguna mendapatkan badge, dapat memberitahukannya kepada sesama pengguna yang menggunakan Blackberry lewat profilnya.
"Hal tersebut membuat aplikasi Bouncity kami menjadi lebih sosial dan kekuatan berbagi menjadi lebih luas jangkauannya," kata Wenas Agusetiawan, CEO PT Phase Solusindo yang mengembangkan Bouncity.
Tiga aplikasi lainnya adalah game Menoo, Gamemachi, dan MiMoMachi dikembangkan Elasitas. "Mengintegrasikan aplikasi-aplikasi kami dengan platform BBM 6 sangat mudah dan tepat sasaran, ditambah nilai sosial dan manfaat penuh yang memungkinkan pengguna terhubung dengan kontak BBM-nya secara sosial dan mudah, yang merupakan inti sebuah aplikasi sosial," ungkap Calvin Kizana, CEO of PT Elasitas Multi Kreasi.
hmmm menarik
BalasHapus