Isu kenaikan BBM dan Isu Korupsi partai Demokrat harus dibungkan dengan Berita Bom Semarang. Kelompok Omar Abdurrahman diduga menjadi aktor peledakan bom rakitan di Jangli, Semarang, Jawa Tengah (15/3). Kelompok Omar merupakan pecahan dari kelompok Abdullah Sonata.
Analisis tersebut disampaikan pengamat teroris Al Chaidar kepada itoday (15/3). "Di Jateng ada kelompok Omar Abdurrahman yang menyasar target tertentu seperti kantor polisi atau gereja. Kelompok ini menganggap polisi sebagai thaghut yang harus dilawan," tegas Al Chaidar.
Al Chaidar memastikan pelaku bom Semarang bukan dari kelompok mujahidin. Bom rakitan tersebut tidak terkait dengan kelompok jihad. "Kelompok Omar pecahan dari kelompok Abdullah Sonata. Pecahan ini mengambil posisi agar mendapat pengakuan dari kelompok jihad lainnya. Untuk itu kelompok ini sering melakukan serangan sporadis, lewat bom rakitan," ungkap Al Chidar.
Menurut Al Chaidar, kelompok Omar Abdurrahman secara idiologis sangat dekat dengan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) maupun Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Namun demikian, kelompok Omar tidak akan membawa nama JAT.
"Kelompok Omar kebanyakan anak muda, lebih radikal dari JAT. Bahkan dalam beberapa sikap sering menyalahkan JAT karena dianggap lambat dalam berjihad. Kelompok ini sangat mudah merekrut kalangan santri yang mempunyai afiliasi dengan pesantren pimpinan Abu Bakar Ba'asyir," ungkap Al Chaidar.
Kelompok Omar, kata Al Chaidar, melakukan rekrutmen melalui pedesaan, pesantren modern, bukan pesantren tradisional. Karena pesantren tradisional biasanya anti pada kelompok-kelompok jihad. Kelompok Omar lebih suka berada di lapangan untuk mengaplikasikan jihad.
Al Chaidar, menampik jika dikatakan bom Semarang terkait pengalihan isu kenaikan harga BBM. "Ini bukan pengalihan isu karena kelompok Omar tidak mengenal waktu atau tempat. Mereka harus melakukan serangan jihad. Bagi mereka jihad tidak boleh berhenti atau jihad hanya ada di pengajian-pengajian saja," pungkas Al Chaidar.
Diberitakan sebelumnya, sebuah bom rakitan meledak di Jl. Tamtama Barat 9 RT 8 RW 9 kelurahan Jangli Semarang pada pukul 10.30 WIB tadi (15/3). Akibat ledakan bom ini, tiga orang terluka. Ketiganya adalah pekerja proyek perumahan yang sedang membangun gedung milik Pondok Pesantren Yayasan Baitusyakur.
Tidak ada komentar
Posting Komentar